SATUMERAHPUTIH.COM, JAKARTA – Diperkirakan lebih dari 90 orang korban tewas dalam peristiwa kebakaran yang menimpah sebuah rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 di tenggara Irak. Sekitar 50 lainnya mengalami terluka dalam kebakaran Senin malam di Rumah Sakit Al-Hussein di kota Nasiriya.

Para pejabat percaya api diawali ledakan tangki oksigen di unit perawatan intensif yang merawat pasien Covid-19.

Rumah sakit itu didirikan pada awal pandemi untuk merawat dan menjadi tempat karatina bagi pasien virus corona.

Kebakaran ini hanya berselang 2 bulan setelah pada bulan April terjadi kebakaran akibat meledaknya tangki oksigen di Rumah Sakit Ibn Al-Khatib di ibukota, Baghdad. Sedikitnya 82 orang tewas dalam kejadian tersebut.

Presiden Irak Barham Salhi menyebut insiden tersebut sebagai ‘akibat korupsi dan salah urus’ dan memerintahkan agar mereka yang bertanggung jawab untuk segera dimintakan pertanggungjawaban.

“Bencana Rumah Sakit Al-Hussein di Dhi Qar, dan sebelum itu, Rumah Sakit Ibnu Al-Khatib di Baghdad, adalah buah dari korupsi dan salah urus yang meremehkan kehidupan rakyat Irak dan mencegah reformasi kinerja lembaga,” kata Presiden Irak Barham Salhi dalam sebuah posting di Twitter pada hari Selasa.

“Penyelidikan terhadap kinerja institusi dan perlindungan warga negara perlu segera dilakukan,” tambah Salih. “Apa yang terjadi kemarin di kota Nasiriyah merupakan luka mendalam nurani semua warga Irak,” kata Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menambahkan bahwa ‘insiden Senin menunjukkan cacat struktural dalam struktur administrasi negara Irak’. Dia menambahkan bahwa dia “tidak akan mentolerir koruptor atau mereka yang memanipulasi kehidupan warga negara, apa pun karakteristik atau afiliasi mereka.”

Selama pertemuan darurat pada hari Selasa, Kadhimi memerintahkan penahanan atas direktur kesehatan Rumah Sakit Al-Hussein termasuk penyelidikan tingkat tinggi pemerintah atas insiden tersebut juga telah dimulai, demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi.

Sementara sumber resmi media gubernur Provinsi, memerintahkan tiga hari berkabung mulai Jumat. Ketua Parlemen Mohammed al-Halbousi dalam tweeted-nya mengecam keras dengan mengatakan bahwa api menunjukkan kegagalan untuk melindungi kehidupan ‘ini saatnya untuk mengakhiri bencana ini, dan Parlemen akan menjadwalkan sesi hari ini untuk menelusuri peristiwa ini’.

Sejak 2019, ratusan warga Irak tewas dalam demonstrasi di seluruh wilayah memprotes korupsi, pengangguran, dan kurangnya layanan dasar, termasuk listrik dan air bersih.

Laporan ini telah diterbitkan CNN.com dengan judul, More than 90 people killed in fire at Iraqi hospital treating Covid-19 patients, oleh kontibutor CNN, Aqeel Najim and Mohammed Tawfeeq.  

***

Penulis: eL. Krova

Sumber: CNN.com