Presiden Amerika Serikat Joe Biden Foto:History.com

SATUMERAHPUTIH.COM-JAKARTA

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, diagendakan akan bertemu pada Jumat, 25/06/2021, di Gedung Putih, Washington. Pertemuan tersebut juga melibatkan Kepala Dewan Tinggi Untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, Abdullah Abdullah.

Adapun pertemuan tersebut merupakan yang pertama bagi ketiganya pasca penarikan pasukan AS dari Afganistan sekaligus membahas ketegangan di Afghanistan akibat serangan Taliban-plus komitmen Amerika di sana.

“Kunjungan Presiden Ghani dan Dr. Abdullah akan menyoroti kemitraan abadi antara Amerika Serikat dan Afghanistan setelah penarikan militer yang masih berlanjut,” demikian pernyataan Gedung Putih-pusat pemerintahan federal AS-Senin (21/6/2021).

Dilaporkan sebelumnya, Joe Biden telah memutuskan menarik seluruh personil militernya dari Afghanistan sejak April lalu yang menandakan berakhirnya keterlibatan miilter AS dalam perang terpanjang. AS pun menutup sejumlah pangkalan militernya untuk diserahkan kepada pemerintah Afghanistan.

Menurut Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, dalam pertemuan tersebut dibahas juga rencana AS untuk memberikan bantuan ekonomi dan kemanusiaan kepada masyarakat Afghanistan, termasuk untuk anak-anak, wanita, serta minoritas.

“Kunjungan Presiden Ghani dan Dr. Abdullah Abdullah (kepala perdamaian Afghanistan) akan menyoroti kemitraan yang langgeng antara Amerika Serikat dan Afghanistan saat penarikan militer berlanjut,” kata Jen Psaki, pada Minggu (20/6/2021).

Semenjak militer AS menarik pasukannya kembali, milisi Taliban disebut mulai gencar melakukan pertempuran dengan tentara pemerintah Afghanistan hampir setiap hari. Hasilnya, hingga saat ini kurang lebih 30 distrik disebut sudah dikuasai milisi Taliban.

Hal ini membuat masyarakat Afghanistan ketakutan. Dengan ketidakpastian masa depan membuat sejumlah warga memilih untuk meninggalkan Afganistan.

Rencana kunjungan Ghani dan Abdullah ke AS juga berhembus sampai ke telinga Zabihullah Muhajid, Jubir Taliban.

Menanggapi rencana kunjungan Ghani dan Abdullah ke Gedung Putih, Muhajid menyatakan itu ‘tidak berguna’ bagi Afghanistan.

“Mereka (Ghani dan Abdullah) hanya akan berbicara dengan pejabat AS untuk mempertahankan kekuasaan dan kepentingan pribadi mereka. (Pertemuan) itu tak akan memberi keuntungan bagi Afghanistan.”Ujarnya.

Sementara itu, dari Kantor Kepresidenan Afghanistan, belum ada pernyataan resmi mengenai lawatan Ghani dan Abdullah ke Washington tersebut. Hanya satu sumber yang merupakan pejabat senior di pemerintahan itu mengatakan Ghani dan Abdullah ke Washington untuk meminta jaminan dari AS setelah penarikan militer, dalam mendukung pasukan keamanan negeri itu.

 

Editor ; Riky Hayon

Sumber; Media-Media Mainstream Terkini