Rumah Pengasingan Bung Karno di Jln. Sukarno Hatta Nomor 8 RT: 05 RW: 02, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu

JAKARTA, SATUMERAHPUTIH – Nuansa estetis dan historik segera dirasakan ketika kita memasuki lokasi pengasingan Bung Karno di Bengkulu. Lokasi ini cukup luas. Ada taman bunga, Rumput-rumput hijau serta pepohanan rindang membuat suasana di sini terasa sejuk. Di lokasi yang berada diJln. Sukarno Hatta Nomor 8 RT: 05 RW: 02, Kota Bengkulu, itu tampak sejumlah bangunan tua namun masih berdiri kokoh di tengah zaman yang terus berubah. Beberapa di antaranya bahkan merupakan karya arsitektur Bung Karno selama diasingkan di Bengkulu tahun 1938-1942. Bangunan Masjid Jamik, rumah tinggal yang dimiliki oleh Keluarga almarhum Ki Agus Husin, dan rumah tinggal yang saat ini dimiliki oleh Keluarga Alfian.

Di antara rumah tua tersebut, terdapat sebuah bangunan yang paling dicari ketika pengunjung sedang berada di lokasi pengasingan Bung Karno. Bangunan itu tak lain ialah rumah kediaman Bung Karno. Menurut kisah yang ada, rumah yang ditempati Bung Karno selama menjalani masa pengasingan di Bengkulu awalnya merupakan tempat tinggal seorang pengusaha yang bernama Tan Eng Cian. Tan Eng Cian menyuplai bahan pokok untuk kebutuhan pemerintahan kolonial Belanda. Soekarno menempati rumah tersebut dari tahun 1938 hingga tahun 1942.

Berada di dalam rumah kediaman Bung Karno tersebut, pengunjung segera dibawa ke masa lalu Bung Karno dengan segala peristiwa hidupnya. Sejumlah barang berharga milik Bung Karno seperti buku-buku, foto-foto Bung Karno dengan keluarganya dan sahabat-sahabatnya serta sejumlah peralatan rumah tangga milik Soekarno masih tersimpan di sana.

Berikut beberapa potret isi rumah Bung Karno di Bengkulu yang sempat kami abadikan saat berkunjung ke sana:

Pertama, Buku-buku perpustakan. Ada begitu banyak buku-buku yang dikoleksi Bung Karno dan tersimpan di rumah kediaman Bung Karno. Kebanyakan buku berbahasa asing. Menariknya, ada juga Buku Bibel dan Buku Katekese Gereja Katolik dalam bahasa Belanda. Soekarno memang gemar membaca. Kegemaran ini bahkan sudah ia tunjukan sejak masih di Sekolah Dasar. “Di sekolah Hoogere Burger School (HBS) Surabaya, Soekarno juga rajin membaca buku perpustakaan sekolah”, seperti dikutip dari buku “Tokoh Indonesia yang Gemar Baca Buku”, penulis Eri Sumarwan yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017. Tak mengherankan, jika Soekarno memiliki wawasan dan pengetahuan sedemikian luasnya.

Buku-buku Katolik salah satunya Katholike Jeugdbubel juga tersimpan di ruangan perpustakan di Rumah Pengasingan Bung Karno/Foto: JLW

Kedua, dikenal sebagai seorang yang luwes dalam pergaulan, Soekarno bersahabat dengan siapa pun, entah itu tokoh politik, para seniman hingga masyarakat akar rumput. Di rumah kediamaan di Bengkulu itu,tersimpah juga beberapa foto Sokerno dengan para sahabatnya.

Bung Karno, Ibu Inggit Garnasih bersama dengan para pemain Perkumpulan Sandiwara Monte Carlo/Foto: JLW
Bung Karno duduka bersama dengan KH. Mas Mansur dan Oie Tjeng Hien (1938)/Foto: JLW
Meja-kursi yang dipakai Bung Karno saat tinggal di Rumah Pengasingan di Bengkulu/Foto: JLW

Selain itu, tempat tidur beserta koleksi pakaian Bung Karno juga masih tersimpan dengan baik di Rumah Kediaman Bung Karno di Bengkulu.

*JLW*